SANGGAR NUUN GELAR PENTAS “TITIK BALIK”
Berita ini ditulis oleh LPM Arena sebagai kado ulang tahun Sanggar Nuun ke 29. Selengkapnya klik DISINI
Lpmarena.com – Sanggar Nuun UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengadakan pementasan dalam rangka memperingati ulang tahunnya yang ke-29 bertajuk QOMA: Kejatuhan adalah Kebangkitan Kembali. Acara ini diselenggarakan di Pondok Pesantren Kaliopak, Bantul dan disiarkan langsung melalui kanal Youtube pada Rabu (27/10).
Pementasan diawali dengan pertunjukan musik dan pembacaan puisi “Perahu” oleh Jevi, dan amsal perahu. Sanggar nuun berkolaborasi dengan PSM Gita Savana, Kalimasada, dan Teater Eska mempersembahkan Lagu Berita Duka, Doa Malam, Lagu Doa Chairil Anwar, Lagu Matahari, Lagu Doa Ayub, dan Mengejar Kejora.
Judul pementasannya sendiri merupakan penggalan dari Puisi Doa Ayub, yang menurut Malik, ketua panitia, mengatakan bahwa pementasan ini merupakan tanda sebagai titik balik Sanggar Nuun di tengah pandemi.
“Pementasan ini bukan sekedar ulang tahun, tetapi sebagai pertanda titik balik Sanggar Nuun kedepannya untuk survive di tengah pandemi,” ungkapnya saat ditemui setelah pementasan.
Semenjak pandemi beberapa acara batal. Seperti halnya pentas produksi “Belum Usai” yang dijadwalkan awal April 2020. Pun pada 6 April 2021 kemarin, salah satu pendiri Sanggar Nuun, Huda S. Noor meninggal dunia. Tentu ini menjadi momen duka bagi komunitas tersebut.
Lebih lanjut Malik menuturkan, banyak kendala-kendala yang terjadi selama proses pementasan ini, seperti kekurangan dana, sumber daya manusia (SDM), serta alat-alat yang kurang memadai. “Sebetulnya saya dan teman-teman tidak menyangka acara ini terjadi dan berjalan lancar, karena jujur dari awal kami hanya tiga orang,” tutur Malik.
Malik mengatakan bahwa melalui acara ini ia berharap Sanggar Nuun terus aktif kedepannya dan memiliki banyak penerus di tahun-tahun berikutnya.
Di lain sisi, pementasan ini juga bertujuan untuk menarik massa, terlebih calon anggota Sanggar Nuun. Pendafataran anggota baru Sanggar Nuun pun sedang dibuka sejak tanggal 10 Oktober kemarin.
Reporter Afrahul Fadilah | Redaktur Dina Tri Wijayanti