0%
Posted inSastra

Puisi “Fanstastik Kata”

Kamu adalah anak tanpa ibu
Dilahirkan secara sadar dan terencana
Keberadaanmu itu aku
Lihat saja cangkemku atau tangan usilku bergerak-gerak disela waktuku.

Nak, sebelum aku tahu
Nenek moyangku telah membentuk dirimu
Mulai dari rambut, menuju ubun2, membentuk muka, menjadi badan, hingga kamu utuh menjadi AKSARA.
Tersurat dalam kalimat maupun narasi, membuatmu indah kadang juga menjijikkan.

Setiap kamu adalah aku
Cerminan kamu adalah aku
Dan kematianmu bukan tanggung jawabku, itu sebabnya kamu ajaib.

Wahai anakku bicaralah
“Mereka tahu kamu adalah pecundang”
Jadilah kamu

Bicaralah
“Tapi kamu sebagai pemenang atas dirimu”
Jadilah kamu

Bicaralah sekali lagi
“Persetan dirimu”
Jadilah kamu yang menjijikkan.

Anakku anakku,
Aku ini majikan fana, jika aku mati kamu tidak
Waktuku sebentar, aku pergi dulu
Panjang umur atas umurmu

Oleh: Oebaydillah kopas, Yogyakarta, 2019


Sanggar Nuun

Sanggar Nuun

Ibarat sebuah pelayaran, Sanggar Nuun merupakan perahu, semacam Bahtera, komunitas kesenian: Musik, Teater, Sastra dan Seni Rupa ada di dalamnya.

Tinggalkan Balasan