0%
Posted inBerita Wacana

Meretas Regenerasi Sanggar Nuun

Meretas Regenerasi Sanggar Nuun

Regenerasi merupakan kunci untuk mengembangkan berbagai komunitas. Sama seperti orang tua yang merindukan kehadiran seorang anak, komunitas pun tak luput dari kerinduan dalam melanjutkan eksistensi dan tujuan komunal. Salah satu cara yang sangat efektif adalah usaha interkoneksi tujuan komunal dengan generasi baru. Cara ini yang kemudian kita sebut dengan meretas regenerasi.

Regenerasi adalah proses alih tular atau pewarisan dari generasi pendahulu kepada generasi berikutnya yang lebih muda dan menjadi pewaris atau penerusnya. Pewarisan dimaksud bukan hanya proses mewariskan hal-hal fisik tetapi mencakup proses penularan atau alih kemampuan yang berhubungan dengan unsur pemikiran (kognitif), perilaku (motorik), dan rasa (afektif). Meneruskan praktik mengada ke dalam dan ke luar membawa dampak terhadap keberlanjutan seni itu sendiri.

Dalam komunitas kesenian, regenerasi tidak seketat komunitas lainnya. Ia tumbuh dalam aliran dan hirup nafas kebudayaan. Sekat antara senior dan junior tidak begitu kelihatan, sehingga ada daya tarik tersendiri disaat senioritas di cap sebagai perilaku keji tak berketentuan.

Selain itu, berproses dalam kesenian tidak instan, dalam artian teori ada, baru praktek. Umumnya, proses alih kemampuan tersebut dilakukan melalui jalur kelisanan. Proses pembelajaran dilakukan dengan cara-cara seperti: belajar langsung melalui panggung atau praktek pentas; berlatih dengan bimbingan dan arahan dari seniman senior atau guru seni; meniru dari tontonan atau rekaman gambar-suara. Di luar jalur kelisanan, ada juga regenerasi seniman melalui jalur tulisan. Belajar menguasai seni melalui aksara huruf dan angka dalam bentuk notasi.

Idealnya regenerasi seniman tidak terperangkap sebagai proses mewariskan kepemilikan seni. Seni bukanlah benda mati. Seni itu hidup dan bergantung kepada masyarakat seni (seniman). Oleh sebab itu, mewariskan seni adalah mewariskan kemampuan seni atau berkesenian. Kemampuan dimaksud adalah kemampuan menularkan pengetahuan, ketrampilan, dan keahlian seni (kesenimanan) dari generasi seniman senior kepada seniman yunior. Targetnya, pada jangka waktu kemudian kemampuan yang pernah dimiliki seniman senior dapat dikuasai oleh seniman yunior sebagai modal keahlian meneruskan dan mengembangkan seni tersebut, atau mencipta seni baru.

Kompetensi keahlian seni merupakan keharusan sekaligus modal dasar melakukan preservasi maupun inovasi seni. Di era sekarang yang kompetitif, kecakapan atau kemahiran mengolah tradisi sebagai sumber inspirasi kreatif sangat dibutuhkan seniman. Sumber inspirasi tradisi memberi peluang dan pengayaan posisi tawar seniman terhadap dominasi pengaruh dan keseragaman konsumsi seni popular. Hal tak kalah penting, keterbukaan dan kerjasama antar keahlian di bidang produksi, distribusi, dan mediasi seni menjadi syarat yang melengkapi proses alih kemampuan seni. Dalam arti lain, kekayaan referensi, mengolah kemasan, dan kolaborasi menjadi pilihan penting sebagai pembentukan kompetensi seniman.

Sanggar Nuun, yang saat ini berumur 31 tahun, berusaha menjawab tantangan regenerasi. Regenerasi bukan hanya seremonial tahunan yang jauh dari eksistensi komunitas, tapi ia adalah ritual yang menyampaikan kepada maksud dan tujuan bersama. Kegelisahan Angkatan baru dalam bahtera sanggar Nuun, diharapkan dapat difasilitasi oleh kawan-kawan yang sudah lama yang berada di sanggar Nuun. Tak lupa dukungan dari senior, baik itu moril, maupun materil. Tidak hanya sekedar ajang menunjukkan keberhasilan, tetapi berusaha mengeratkan hubungan yang mulai kelihatan longgar.

Komunitas kesenian dapat bertahan, berkembang, atau sebaliknya tergeser dan punah. Salah satu faktor penentunya adalah regenerasi seniman di dalam komunitas seni tersebut terjadi atau tidak? regenerasi yang berhasil dapat membawa pengaruh positif terhadap kehidupan lanjut kesenian. Sebaliknya, regenerasi yang terhambat dan gagal akan membawa pengaruh negatif terhadap daya hidup kesenian. Pertanyaan semacam ini yang berusaha dijawab oleh Sanggar Nuun pada Kemah Seni VIII kali ini.

Penulis: Koh Lie Hyong

https://linktr.ee/sanggarnuunjogja


Sanggar Nuun

Sanggar Nuun

Ibarat sebuah pelayaran, Sanggar Nuun merupakan perahu, semacam Bahtera, komunitas kesenian: Musik, Teater, Sastra dan Seni Rupa ada di dalamnya.

Tinggalkan Balasan