GARIS-GARIS BESAR HALUAN SANGGAR NUUN
FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2018-2020
PENDAHULUAN
- Pengertian
Garis-garis Besar Haluan Sanggar Nuun (GBHSN) 2018 – 202o adalah arahan global bagi kegiatan Sanggar Nuun. GBHSN adalah pandangan umum tentang gerakan estetik Sanggar Nuun dalam berkesenian, yang kemudian diterjemahkan ke dalam program kerja dan kegiatan kondisional secara seimbang. - Maksud dan tujuan
Maksud dari ditetapkan GBHSN adalah memberikan satu pijakan awal melangkah ke arah nilai-nilai keindahan, sebagai pedoman etik dalam proses kerja, dan penampung spirit estetis di Sanggar Nuun - Landasan
Landasan GBHSN adalah Angaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Sanggar Nuun Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2018-2020 - Pelaksanaan
a. GBHSN disahkan oleh Musyawarah Majelis Syura yang kemudian dituangkan dengan lebih terperinci dalam program kerja Sanggar Nuun Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang disusun oleh pengurus terpilih.
b. GBHSN berlaku selama satu periode kepengurusan dan akan ditinjau kembali oleh Musyawarah Majelis Syura sebagai lembaga tertinggi dalam Sanggar Nuun jika dianggap perlu.
PANDANGAN UMUM PROSES KREATIF
Nuun. Demi pena dan apa yang mereka tulis.
(QS. Al- Qalam ayat 1).
Sejarah membuktikan bahwa kesenian tak mampu secara langsung mengubah sebuah sistem sosial. Sebab itu, kesenian yang terus bergerak dalam kesadaran kemanusiaan mesti berpaut secara kreatif dan terus-menerus dengan kondisi obyektif masyarakat. Proses pergulatan-pergulatan ini tentu membutuhkan sebuah perenungan yang akan melahirkan pencerahan untuk berkarya.
Dalam dataran lebih mengerucut, atas berbagai sikap dan langkah berkesenian, maka nilai religius-humanis adalah keniscayaan untuk diterapkan dalam proses kreatif manusia yang selalu merindukan muasal dalam proses pencarian diri. Dan tentu saja, sinergi ini tidak hanya berlaku pada obyek kesenian semata, melainkan juga mengalir dalam sukma dan bawah-sadar manusia dalam memahami realitas sosial.
Setiap proses yang terjadi di Sanggar Nuun adalah sebuah ikhtiar estetika yang mengarah kepada:
-
- Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Karya.
- Pencarian sensitifitas dan kualitas dalam intuisi dan intelektual serta memberikan pola-pola ekspresi berkesenian yang menegaskan identitas.
- Pengolahan daya kreatif berkelanjutan dalam proses berkarya sehingga memberikan wacana baru tanpa meninggalkan keindahan yang telah dicapai dengan tetap mengedepankan nilai-nilai humanistik.
- Menjalin jaringan kebudayaan yang dapat menumbuhkan rasa solidaritas dalam berkesenian.
PENUTUP
Akhirnya, sebuah landasan estetis Sanggar Nuun telah disepakati dengan segenap perenungan untuk kembali berproses dan berkarya. GBHSN ini, untuk keperluan kontekstualisasi, terbuka untuk revisi.
Yogyakarta, Sabtu, 27 Oktober 2018
PP. Kaliopak, Piyungan, Bantul.