logo
  • Home
  • Divisi
    • Divisi Satra
    • Divisi Musik
    • Divisi Teater
    • Divisi Seni Rupa
    • Divisi Media & Dokumentasi
  • Gallery
  • Info
    • Sekretariat
    • After Nuun
    • Majreeha
    • Shop
    • My account
  • Blog
  • Contacts
  • About
  • Rp0
logo
  • Rp0
  • Home
  • Divisi
    • Divisi Satra
    • Divisi Musik
    • Divisi Teater
    • Divisi Seni Rupa
    • Divisi Media & Dokumentasi
  • Gallery
  • Info
    • Sekretariat
    • After Nuun
    • Majreeha
    • Shop
    • My account
  • Blog
  • Contacts
  • About
  • Twitter
  • Facebook
  • Instagram
  • Youtube

Asal Usul Fiksi Apocalyptic dan Post-apocalyptic

Date:  Februari 27, 2020
Author:  adminsanggar
Category:  Sastra, Wacana
Comments:  0
Asal Usul Fiksi Apocalyptic dan Post-apocalyptic

Akan seperti apakah akhir dunia kita di masa depan? Akankah peristiwa politik di masa depan dipenuhi kegagalan yang menyebabkan perang nuklir? Apakah senjata biologis yang kita kembangkan hari ini pada waktunya akan digunakan di masa depan? Sehingga kita sakit dikarenakan pandemi massal? Kering oleh perubahan ekstrim iklim global, diperintah oleh robot karena ledakan teknologi, atau terjebak pada pertarungan tanpa henti melawan invasi alien? Genre fiksi Apocalyptic dan Post-apocalyptic berusaha menjelaskan pertanyaan-pertanyaan semodel ini dan menggambarkannya ke dalam sebuah karya.

Jika Apocalyptic dapat disebut sebagai penjelasan dari peristiwa kiamat atau berakhirnya dunia, literatur yang membahas hal-hal tersebut sebenarnya telah dilakukan oleh agama-agama di masa lalu. Islam, Kristen, Yahudi dan bahkan Agama-agama non-abrahamik mempunyai pandangan tersendiri mengenai bagaimana dunia itu pada akhirnya akan berakhir pada kehancuran total. Kisah-kisah dan teori tentang hari kiamat tertulis jelas di dalam kitab-kitab mereka.

Para penulis kreatif dari abad ke sembilan belas melakukan eksplorasi pada tema-tema ini. Ada banyak di antara mereka, tetapi yang paling terkenal mungkin adalah film The Last Man karya Mary Shelley (1826) atau Cerpen Edgar Allan Poe tahun 1839 “The Conversation of Eiros and Charmion”.

Genre Apocalyptic jelas tumbuh berkembang akibat adanya Perang Dunia I, Perang Dunia II, dan perlombaan senjata nuklir pada Perang Dingin. Situasi ini menguntungkan mereka dalam memperluas wawasan dalam menentukan keberakhiran dunia secara nyata. Para penulis, novelis, sutradara dan esais menyulap genre Apocalyptic menjadi dunia yang penuh dengan kemungkinan. Mereka menawarkan perang nuklir, perang zombi hingga perang melawan alien.

Tentu ada banyak tema yang dapat dikandung fiksi Apocalyptic dan Post-apocalyptic. Pada umumnya, fiksi ini hampir selalu melibatkan suasana yang mengarah pada kehancuran masyarakat, kerusuhan massa dan kematian yang meluas. Dan situasi yang semacam ini dapat diperoleh melalui keadaan seperti; perubahan iklim secara ekstrim, Pandemi massal, Holocaust nuklir, kebangkitan robot, penghancuran kota-kota besar seperti New York atau Paris, Perang tanpa akhir, Pemerintah fasis dan masih banyak yang lainnya.

Dalam karya Apocalyptic dan Post-apocalyptic seperti ini, tokoh utama biasanya terjebak pada masalah utama dan ditugaskan untuk menyelesaikan problem tersebut karena diilhami oleh kelainan tertentu yang mungkin hanya dimilikinya. Genre Apocalyptic dan Post-apocalyptic memang telah menjadi kekuatan tersendiri di zaman ini. Namun, yang paling berkesan di sini mungkin adalah ketika Genre Apocalyptic dan Post-apocalyptic mengatakan akan datang kehancuran dunia ketika waktunya tiba, sepertinya tidak ada yang benar-benar fiksi dalam hal ini.

Baca referensi di bawah ini untuk mendapatkan pengetahuan lebih luas tentang fiksi Apocalyptic di website MasterClass
ApocalypticPost ApokaliptikSanggar NuunSastraTeaterWacana
2
Facebook Twitter Google Pinterest
Prev (P)
Next (N)

Recent Posts

placeholder

Skenario Kepunahan Manusia dan Gerak Sejarah Hari Ini

Date:  Februari 17, 2020
placeholder

Manhattan Project: Atara Perang dan Perdamaian

Date:  Februari 21, 2020

Leave a Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pos-pos Terbaru

  • Press Release Pementasan Teater “Belum Usai” Produksi Teater Sanggar Nuun Yogyakarta ke-XX
  • Asal Usul Fiksi Apocalyptic dan Post-apocalyptic
  • Singularitas Teknologi: Antara Ancaman dan Kemajuan
  • Manhattan Project: Atara Perang dan Perdamaian
  • Skenario Kepunahan Manusia dan Gerak Sejarah Hari Ini

Komentar Terbaru

    Instagram

    This error message is only visible to WordPress admins

    Error: No connected account.

    Please go to the Instagram Feed settings page to connect an account.

    Tags

    Agama Apocalyptic Artikel Kebudayaaan Musik Naskah Okultisme Post Apokaliptik Produksi teater Puisi Sanggar Nuun Sastra Seni Pertunjukan seni rupa TBY Teater Wacana

    Categories

    • Musik (2)
    • Sastra (12)
    • Seni Rupa (2)
    • Teater (3)
    • Umum (2)
    • Wacana (13)

    Latests Posts

    • Press Release Pementasan Teater “Belum Usai” Produksi Teater Sanggar Nuun Yogyakarta ke-XX
      Date:Maret 15, 2020
    • Asal Usul Fiksi Apocalyptic dan Post-apocalyptic
      Date:Februari 27, 2020
    • Singularitas Teknologi: Antara Ancaman dan Kemajuan
      Date:Februari 24, 2020

    Photo Stream

    © 2020 Sanggar Nuun

    Find Us Here

    Omah Nuun,
    Jl. Sorowajan Baru
    Gg. Dieng, Banguntapan,
    Bantul, DIY. 55198.

    Want to Say Hi?

    Phone: 0822 1877 7084
    Email: @sanggarnuun.or.id

    Also Visit Us On

    Twitter
    Facebook
    Instagram
    Youtube